RAK
Rancangan Acak Kelompok
Definisi RAK
ini adalah data dari microsoft excel
yang akan di analisis :
1. kemudian klik model
2. Klik "Custom" dan klik "perlakuan" dan klik "Ulangan/blok" dalam kolom "Factors dan covariates", kemudian klik "tanda panah" untuk memasukkan "perlakuan" dan "Ulangan/blok" ke samping nya (Kolom Model) .
Definisi RAK
Rancangan
Acak Kelompok (RAK) merupakan rancangan percobaan yang digunakan pada kondisi tempat
yang tidak homogen. Sebagian besar percobaan-percobaan yang dilaksanakan
dilapangan atau di lahan pertanian menggunakan rancangan lingkungan dalam
bentuk RAK. Bila kita menghadapi kondisi tempat percobaan tidak homogen, maka
dipakai prinsip pengawasan setempat (local
control), artinya tempat percobaan harus dikelompokkan menjadi
bagian-bagian yang relatif homogen. Pada bagian yang sudag dianggap homogen
inilah kita sah (valid) untuk
mengadakan pengujian.
Rancangan
Acak Kelompok (RAK) / Randomized Complete Block
Design (RCBD) merupakan rancangan percobaan
pada kondisi tempat yang tidak homogen. Sebagian besar dilakukan di
lapangan/lingkungan. Rancangan acak kelompok memakai prinsip pengawasan
setempat dan tempat percobaan
dikelompokkan menjadi bagian yang
relatif homogen.
2.2
Ciri – Ciri RAK
Menurut Harlyan (2012), Adapun ciri –
ciri Rancangan Acak Kelompok (RAK), adalah sebagai berikut :
· Digunakan untuk lingkungan heterogen /
tidak homogen.
· Perlakuan diatur dalam masing-masing kelompok (blok).
· Kelompok sebagai ulangan, dalam tiap kelompok kondisi harus homogen.
· Pengacakan dilakukan dalam masing-masing kelompok.
· Banyak digunakan pada penelitian di lapang.
2.3
Kelebihan RAK
Menurut
Yitnosumarto (1991), apabila kita membicarakan keuntungan tentunya kita
bandingkan dengan lainnya, dalam hal ini demham RAL dan mungkin dengan
rancangan yang lebih kompleks, keuntungan RAK adalah :
· Sama seperti RAL, analisis statistik dari data yang diperoleh
demgan RAK ini masih bersifat sederhana.
· Apabila andaian adanya gradien satu arah dipenuhi, RAK memberikan
presisi dan efisiensi yang lebih tinggi dari RAL.
· Jika ada satu atau dua data yang hilang (atau secara statistik
tidak memenuhi syarat) analisis masih dapat dilanjutkan, yaitu dengan teknik
data hilang (missing data technique).
2.4
Kekurangan RAK
Menurut Harlyan (2012),
Rancangan Acak Kelompok (RAK) memiliki beberapa kelebihan, yaitu :
· Rancangan menjadi kurang efisien dibanding yang lain jika terdapat
lebih dari satu sumber keragaman yang tidak diinginkan.
· Peningkatan ketepatan pengelompokan akan menurun dengan semakin meningkatnya
jumlah satuan percobaan dalam kelompok.
· Jika ada data yang hilang memerlukan perhitungan yang lebih rumit.
2.5
Pengelompokan dan Prosedur Pembuatan Denah
Tujuan utama pengelompokan
adalah mengurangi galat percobaan dengan mengesampingkan tunjangan sumber
keragaman yang diketahui di antara satuan percobaan. Hal ini dikerjakan dengan
mengelompokkan satuan percobaan ke dalam kelompok sehingga keragaman dalam
setiap kelompok setiap kelompok dibuat minimum dan keragaman antar kelompok
dibuat maksimum. Kerana hanya keragaman dalam kelompok menjadi bagian dari
galat percobaan, pengelompokan paling efektif apabila areal percobaan memiliki
pola keragaman yang dapat diduga. Dengan pola yang dapat diduga, dapat dipilih
bentuk petak dan pedoman pengelompokan sehingga sebanyak mungkin keragaman
terhitung dalam perbedaan dalam kelompok, dan petak percobaan dengan kelompok
yang sama dijaga seseragam mungkin. Adapun cara pelaksanaan pengelompokan
sebagai berikut :
1.
Tentukan perlakuannya.
2.
Tentukan jumlah ulangannya à blok, ingat sedapat mungkin (p-1)(r-1)
>= 15.
3.
Lakukan pengacakan perlakuan pada
masing-masing blok.
4.
Setiap perlakuan akan muncul di
masing-masing blok (ulangan).
Prosedur pembuatan
denah RAK adalah sebagai berikut :
1.
Tempat
percobaan dibagi ke dalam blok sama dengan banyaknya ulangan. Arah panjang blok
tegak lurus arah peralihan kesuburan.
2.
Blok
atau ulangan dibagi kedalam petak atau plot. Banyaknya petak dalam tiap blok
sama dengan banyaknya perlakuan yang dicoba.
3.
Penempatan
perlakuan yang yang dicoba ke dalam petak pada setiap blok dilakukan secara
acak atau random.
Dengan pengaturan
percobaan RAK ini, maka akan terjadi perbedaan kesuburan antar blok yang cukup
besar, tetapi perbedaan kesuburan antar petak dalam satu blok sangat kecil atau
minimum. Berikut contoh denah percobaan rancangan acak kelompok dengan lima
perlakuan (A, B, C, D, E) dan 4 ulangan :
2.6
Model Linier RAK
|
Yij = respon atau nilai pengamatan dari perlakuan ke i dan ulangan
ke j
µ = nilai tengah umum
Ti = pengaruh perlakuan
ke-i
Bj = pengaruh blok ke-j
ε ij = pengaruh
galat percobaan dari perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
2.7
Hipotesis yang Diuji
H0 : T1 = T2 = T3 =T4 = 0
H1 : paling sedikit ada sepasang Ti yang tidak sama
Atau
H0 : µ1 = µ 2 = µ 3 = µ 4 = 0
H1 : paling sedikit ada sepasang µ i yang tidak sama,
atau µi≠ µi
paling sedikit ada sepasang
rata-rata perlakuan yang berbeda.
H0: Tidak ada perbedaan
rata-rata antar perlakuan.
F Tabel < F Hitung 5%, maka H1 diterima
F Tabel > F Hitunh 5 %, maka H0
diterima
2.8
Struktur Data
Perlakuan
(j)
|
Ulangan (i)
|
Total
|
|||
1
|
2
|
...
|
I
|
||
1
|
Y11
|
Y21
|
. . .
|
Yi1
|
Y.1
|
2
|
Y12
|
Y22
|
. . .
|
Yi2
|
Y.2
|
...
|
. . .
|
. . .
|
. . .
|
Yi. .
|
. . .
|
J
|
Y1j
|
Y2j
|
. . .
|
Yij
|
S Y.j
|
Total
|
Y1’
|
Y2’
|
. . .
|
Yi’
|
Y.. = SYij
|
2.9
Jumlah Kuadrat dan Kuadrat Tengah
Menghitung Jumlah Kuadrat
FK = ( Σtotal)
2/ n atau ( Σtotal) 2/ r x t
JK Total = Jumlah kuadrat masing-masing pengamatan – FK
JK Ulangan = ( Jumlah
kuadrat total masing-masing ulangan / jumlah perlakuan) – FK
JK Perlakuan = (Jumlah kuadrat
total masing-masing perlakuan / jumlah ulangan) – FK
JK Galat = JK Total –
JK Ulangan – JK Perlakuan
2.10
Tabel Sidik Ragam (ANOVA)
SK
|
Db
|
JK
|
KT
|
Fhit
|
F 5%
|
F1%
|
Ulangan
Perlakuan
Galat
|
i – 1
j - 1
ij – (i+j) +1
|
JK U
JK P
JK G
|
JKU/(dbU)
JKP/(dbP)
JKG/(dbG)
|
KTU/KTG
KTP/KTG
|
dbu, dbg
dbp, dbg
|
dbu, dbg
dbp, dbg
|
Total
|
ij – 1
|
JKT
|
|
2.11
Koefisien Keragaman
Apabila ingin
diketahui perbedaan keragaman dengan variabel yang lain (misalnya dengan umur
berbunga), maka dapat dihitung koefisien keragaman (koefisien Keragaman) atau (KK).
Menurut Hanafiah (1991), sebagai bahan acuan untuk menilai apakah KK termasuk
besar, sedang, atau kecil, yaitu :
a.
KK Besar, jika nilai KK
minimal 10% pada kondisi homogen atau 20% pada kondisi heterogen.
b.
KK Sedang, jika nilai
KK minimal 5 - 10% pada kondisi homogen atau 10 - 20% pada kondisi
heterogen.
c.
KK Kecil, jika nilai KK
maksimal 5% pada kondisi homogen atau 10% pada kondisi heterogen.
Ada beberapa faktor yg mempengaruhi Nilai Koefisien Keragaman (KK), yaitu
:
a. Heterogenitas bahan, alat, media, lingkungan percobaan. Artinya semakin heterogen, maka nilai KK semakin besar, begitu sebaliknya.
a. Heterogenitas bahan, alat, media, lingkungan percobaan. Artinya semakin heterogen, maka nilai KK semakin besar, begitu sebaliknya.
b. Selang perlakuan; semakin lebar selang perlakuan anda, maka nilai KK
percobaan anda semakin besar, begitu sebaliknya.
Koefisien keragaman (KK) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
KK = akar KT galat/rata-rata x 100 %
2.12
Contoh Soal
Seorang peneliti
ingin mengetahui pengaruh jenis antibiotik (A, B, C, dan D) terhadap diameter
Zona Bakteri Coliform, penelitian dilakukan sebanyak 3 kali setiap minggu
sekali. Data yang diperoleh sebagai berikut :
Jenis
Antibiotik
|
Ulangan (i)
|
Total
|
Rata – Rata
|
||
1
|
2
|
3
|
|||
A
|
8
|
7
|
8
|
23
|
7,67
|
B
|
10
|
12
|
13
|
35
|
11,67
|
C
|
5
|
7
|
7
|
19
|
6,33
|
D
|
8
|
9
|
11
|
28
|
9,33
|
Total
|
31
|
35
|
39
|
105
|
8,75
|
Jumlah
Kuadrat dan Kuadrat Rata-rata
Faktor
Koreksi
FK =
( Σtotal) 2/ n atau ( Σtotal) 2/ r x t
= (105)2 /12
= 918,75
JK
Total
=
(Jumlah kuadrat masing-masing pengamatan) – FK
= (8)2 + (7)2 + ...
+ (11)2 - FK
= 60,25
JK
Ulangan
=
(Jumlah kuadrat total masing-masing ulangan/jumlah perlakuan) – FK
= ((31)2 + (35)2 +
(39)2/4) – FK
= 8
JK
Perlakuan
=
(Jumlah kuadrat total masing-masing perlakuan/jumlah
ulangan) – FK
= ((23)2
+ (35)2 + ... + (28)2/3) – FK
= 47,58
JK
Galat
= JK
Total – JK Ulangan – JK Perlakuan
= 60,25 – 8 – 47,58 = 4,67
Tabel
Sidik Ragam (ANOVA)
SK
|
Db
|
JK
|
KT
|
Fhit
|
F 5%
|
F1%
|
Ulangan
Perlakuan
Galat
|
2
3
6
|
8
47,58
4,67
|
4
15,86
0,78
|
5,13
20,33
|
5,14
4,76
|
10,92
9,78
|
Total
|
11
|
60,25
|
Fhit
U < Ftab, tolak H1, terima
H0
Fhit
P > Ftab, terima H1, tolak
Ho
Interpretasi:
Hasil pengujian terhadap pengujian kelompok menunjukkan F hitung
< F Tabel 5% dan 10%, hal ini berarti pengelompokkan yang dilakukan tidak
berhasil dalam mengendalikan keragaman data akibat nonperlakuan pada lingkungan
percobaan.
Hasil Pengujian terhadap perlakuan menunjukkan F hitung > F
Tabel 5% dan 1%, hal ini berarti perlakuan
pemberian jenis antibiotik yg berbeda dapat memberi pengaruh yang nyata
terhadap diameter zona bakteri coliform.
Koefisien
Keragaman
Untuk mengetahui perbedaan
keragaman dengan variabel yang lain, maka dapat dihitung koefisien keragaman
(koefisien Keragaman) atau (KK).
KK = (ÖKT galat / rata-rata umum ) x 100 %
= ( Ö0,78 / 8,75 ) x 100%
= (Ö 0,09) x 100%
= 30 %
Dengan KK 30 % berarti nilai KK termasuk besar dan tingkat
ketelitian pada percobaan rendah.
Uji
BNT
BNT0,05 = t 0,05(db galat) x √ (2 KT Galat)/ulangan)
BNT0,05 = t 0,050 (6) x √ (2 x 0,78 ) / 3)
= 2,45 x √0,52
= 2.45 x 0.72 = 1,764
Perlk
|
C 6,33
|
A 7,67
|
D 9,33
|
B 11,67
|
Notasi
|
C 6,33
|
----
|
A
|
|||
A 7,67
|
1,34
|
----
|
A
|
||
D 9,33
|
3*
|
1,66
|
----
|
AB
|
|
B 11,67
|
5,34*
|
4*
|
2,34*
|
----
|
C
|
Uji
BNJ
BNJ0,05 = Q0,05 (p,db galat) x √ (KT Galat)/ulangan)
BNJ0,05 = Q0,05 (4,6) x √ (0,78)/3)
= 4,90 x √ 0,26
= 4,90 x 0.51
= 2,5
Perlk
|
C 6,33
|
A 7,67
|
D 9,33
|
B 11,67
|
Notasi
|
C 6,33
|
----
|
A
|
|||
A 7,67
|
1,34
|
----
|
A
|
||
D 9,33
|
3*
|
1,66
|
----
|
AB
|
|
B 11,67
|
5,34*
|
4*
|
2,34
|
----
|
BC
|
Uji UJD
UJD0,05 = R0,05 (p,db galat) x √ (KT Galat)/ulangan)
= R 0,05 (4, 6) x √ (0,78)/3)
= ... x √0,26
= ... x 0,51
d = p - 1
|
1
|
2
|
3
|
JNDa
Ada di Tabel Duncan
|
3,46
|
3,58
|
3,64
|
UJDa
|
1,76
|
1,83
|
1,85
|
Perlk
|
C 6,33
|
A 7,67
|
D 9,33
|
B 11,67
|
Notasi
|
C 6,33
|
----
|
A
|
|||
A 7,67
|
1,34
|
----
|
A
|
||
D 9,33
|
3*
|
1,66
|
----
|
AB
|
|
B 11,67
|
5,34*
|
4*
|
2,34*
|
----
|
C
|
Sumber : http://coretan-ilmiah-non-ilmiah-nafi.blogspot.co.id/2015/04/makalah-rancangan-acak-kelompok.html
RAK Non Faktorial Analisis Ragam Dengan Menggunakan Program SPSS Pada Percobaan
Rancangan Acak Kelompok Non Faktorial
Dari data di atas dapat kita simpulkan
bahwa terdapat 6 perlakuan dengan 3 ulangan .
1. buka program SPSS
2. isi kolom name dengan perlakuan,ulangan dan hasil Untuk Pengisian Pada DATA VIEW,seperti tampilan dibawah ini :
1. Masukkan data pada tabel sesuai dengan
data anda.
2. Pastikan datanya teliti dengan
perlakuan, ulangan dan hasil sesuai data.seperti pada gambar berikut :
1. Untuk menganalisi data, Klik
"Analize", lalu pilih "General Linear Model" dan Klik
"Univariate".
1. selanjutnya akan keluar tampilan
seperti ini.
2. Untuk pengisian "Dependent
Variable" masukkan "Hasil", Dan "Fixed Faktor masukkan "Perlakuan" dan "Ulangan/blok" sesuai dengan
tampilan di bawah.
1. kemudian klik model
2. Klik "Custom" dan klik "perlakuan" dan klik "Ulangan/blok" dalam kolom "Factors dan covariates", kemudian klik "tanda panah" untuk memasukkan "perlakuan" dan "Ulangan/blok" ke samping nya (Kolom Model) .
3. Klik "Continue".seperti gambar dibawah ini
1. Kemudian klik "post Hoc" dan
akan keluar tampilan seperti di bawah
2. klik "perlakuan" yang sebelah
kiri dan klik "tanda panah" untuk memasukkan "perlakuan" ke sebelah
kanan.
3. lalu uji lanjut di bawah nya
dengan mengklik di uji lanjut yang akan di analisis. (contoh seperti di
bawah dengan
menceklis uji LSD, Tukey dan Duncan)
4. setelah selesai klik
"continue" dan pada tampilan selanjutnya klik "OK".
maka akan keluar analisis sidik
ragam dari hasil yang telah kita kerjakan dan selesai , berikut tampilannya :
Sumber : http://evirahmiyana.blogspot.co.id/2014/06/cara-menganalisis-data-dengan-program_1.html
Komentar
Posting Komentar